Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan
Belajar Menulis Gelombang @27
Pertemuan
ke-13
Hari/Tanggal : Senin, 19 September 2022
Tema : Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan
Moderator : Purbaniasita K.S, S.Pd
Nara Sumber : Susanto, S.Pd
Purbaniasita biasa
dipanggil Sita, begitu nama sang moderator kita malam ini.Ibu Sita ini berasal
dari Malang, Arema Malang dan merupakan alumni kelas BM angkatan 26.
Pada malam ini, Ibu
Sita akan membersamai kita dalam materi yang berjudul "Profreading Sebelum
Menerbitkan Tulisan".
Seperti biasa pertemuan kali ini juga terdiri
dari 4 sesi, yaitu :
1. Pembukaan
2. Paparan materi
3. Tanya jawab
4. Penutup
Materi malam ini
menjadi sangat penting, terutama bagi mereka yang akan menerbitkan tulisan
untuk publik, apakah itu dalam bentuk artikel di koran, media online, maupun
dalam bentuk buku.Tema ini akan disampaikan oleh Bapak Susanto.Seorang
narasumber utama kita. Siapakah pak D Susanto ini? beliau lebih di kenal dengan
nama pak D. Pak D merupakan salah satu penulis yang cukup berpengalaman. Tidak
hanya menulis beliau juga dikenal sebagai editor dan kreator konten. Beliau
sehari-hari mengabdikan diri sebagai guru sekolah dasar di kabupaten Musi Rawas
Provinsi Sumatra Selatan. Pak D Sendiri adalah alumni kelas BM angkatan 15.
Nama lengkap Beliau,
Susanto. Membuat blog pada tahun 2009, namun benar-benar 'ngeblog' sejak
pandemi Covid 19 Melanda negeri kita dan belahan dunia lainnya tahun 2020.
Menggunakan nickname
Pak D Antok, Pak D Susanto, Pak D Sus, dan panggilan dalam komunitas penulis
adalah Pak D saja. D singkatan dari 'Dhe', kependekan dari kata 'Gedhe' yang
berarti besar atau tua. Beliau merupakan anak tertua, oleh karena itu,
anak-anak adik nya memanggil belaiau Pak
Dhe atau Pak Gedhe.
Selain itu, D adalah
nama desa Abjad di Kabupaten Musi Rawas. Huruf D dirangkai dengan kata
"Tegalrejo" adalah nama desa tempat saya tinggal sejak tahun 2006
hingga sekarang. Karena nama Susanto dalam komunitas guru tidak hanya satu,
saya yang tinggal di D sering dipanggil dengan nama Susanto D, artinya : Desa
Abjadi di Musi
Teman-teman pembaca semua mari kita langsung
ke inti materi :
Apasih proofreading
itu?.
Mungkin kita lebih
memahami dengan swasunting dalam dunia
editor, atau lebih mudahnya adalah memeriksa kesalahan dalam teks dengan cermat
sebelum di terbitkan.
Kenapa proofreading
menjadi sangat penting ?
Untuk lebih
substansialnya mari kita mengutip
tulisan di Kompasiana:
Pada hari Minggu,
18-09-2022 suamiku bersama teman-temannya. Mengadakan memancing ikan mas.
Biasanya hari libur digunakan untuk libur bersama.
Contoh diatas mari kita
lakukan proofreading atau uji baca lalu menuliskan kembali kalimat tersebut
menjadi tulisan dengan ejaan yang "lebih baik"?
Mari kita analisis :
Minggu, 18 September
2022, Biasanya hari libur digunakan untuk libur bersama. Suamiku bersama
temannya mengadakan memancing ikan mas.
Pada hari Minggu,
18-09-2022 suamiku bersama teman-temannya.
Kalimat ini BELUM SELESAI, bukan? Mengapa? Kalimat ini membutuhkan
subjek dan predikat.
Untuk itu kita lakukan proofreader?
Apa sih tugas seorang
proofreader?
Tugas seorang
proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda baca. Seorang proofreader
juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang ia uji-baca bisa diterima
logika dan dipahami.
Ia harus dapat mengenali:
1) apakah sebuah
kalimat efektif atau tidak
2) susunannya sudah
tepat atau belum
3) substansi sebuah
tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak
Mengapa harus melakukan
proofreading?
Proofreading merupakan
tahapan penulisan yang sebaiknya tidak terlewatkan.
Terutama jika berniat
untuk menerbitkan karya tulis kepada khalayak luas.Termasuk blog (Kompasiana)
Kapan melakukannya?
Setelah beberapa saat
tulisan SELESAI.
Janganlah terburu-buru
mengirimkan artikel. Melihat kembali (review) tulisan adalah hal bijaksana yang
harus dilakukan. Penggunaan bahasa baku dan tidak baku serta aturan teknis berkaitan
engan ejaan perlu diperhatikan. (Ini tambahan nasihat beliau)
yang sering terjadi :
Ketika
"sedang" menulis, muncul keinginan agar tulisan ini harus sempurna.
Sehingga, muncul kehawatiran: nanti tulisan jelek, tidak layak baca, banyak
kesalahan ejaan, kalimatnya tidak pas, dan sebagainya.
Akhirnya terjebak untuk
segera memperbaiki.
Bagaimana
langkah-langkahnya?
Langkah
Pertama
Merevisi draf awal
teks. Membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan,
atau menghapus seluruh bagian.
Langkah
Kedua
Merevisi penggunaan
bahasa: kata, frasa, dan kalimat serta susunan paragraf untuk
Langkah
Ketiga
Memoles kalimat untuk
memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya.
Memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.
Langkah
keempat
1.
Cek ejaan. Ejaan ini merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang
mencerminkan gaya penerbit
2. Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI
3. Konsistensi nama dan ketentuannya
4. Perhatikan judul bab dan penomorannya
Hindari kesalahan kecil
yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan
kata.
Kesalahan kecil lainnya
misalnya, memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru,
atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari
kata yang mengikutinya.
Selalu buka PUEBI
Daring dan KBBI Daring untuk memeriksa kesalahan kalimat dan tanda baca .
Nah
bagaimana teman-teman materi kita malam ini sudahkah anda mencobanya
untuk mengecek ulang tulisan kita agar menarik dan enak dibaca?semoga tulisan
ini bermanfaat ya...
Mantaaap....
BalasHapusNo 8 kenapa hilang dek
Keren..
BalasHapuskeren...
BalasHapusMantap betul
BalasHapus