Mengatasi Writer's Block
Belajar
Menulis Gelombang @27
Tanggal : 5 September
2022
Tema
: Mengatasi Writer's Block
Moderator : Ralliyanti
Nara Sumber : Ditta Widya Utami, S.Pd.Gr
Pernahkah Anda ketika menulis ... merasa tiba-tiba seolah
semua ide lenyap?
Merasa tangan menjadi kaku hingga tak mampu menuliskan
sepatah kata pun.
Merasa betapa lambatnya pikiran kita dalam menemukan ide ide
baru untuk menulis
jika ya, bisa jadi kita sedang terserang WB, alias Writer's
Block.
Pada malam ini Tema dalam bimbingan kepenulisan @27 sungguh merupakan hal yang sering kita alami. Sangat pas dengan
judulnya yaitu : Mengatasi Writer's Block.Banyak para penulis kehabisan ide ditengah-tengah tulisannya sehingga
ia kesulitan untuk melanjutkan menulis alias mentok ide. Di Bimbing oleh
narasumber yang luar biasa. Muda, cantik dan
prestasi. Ibu Ditta Ditta Widya Utami, S.Pd., Gr.Seorang guru IPA dari
Subang dengan segudang prestasi. Banyak buku hasil karya beliau dan banyak pula
penghargaan yang beliau raih, diantaranya Penghargaan Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Subang sebagai guru berprestasi pada tahun 2021.
Materi beliau diawali dengan pertanyaan : “Tahu kah kalian
apa itu Writer's Block?
Wikipedia mengartikan writer's block sebagai keadaan saat
penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk
tulisannya.
Sulit fokus, tidak ada inspirasi menulis, menulis lebih lambat dari biasanya, atau merasa stres dan frustasi untuk menulis merupakan sebagian dari tanda-tanda kita terserang WB (writer's block).
Keadaan ini bisa menimpa penulis pemula maupun profesional.Karena
writer's block umumnya tidak disebabkan oleh masalah komitmen/kompetensi
menulis. Artinya, orang yang sudah memiliki komitmen tinggi dalam menulis pun,
masih bisa terserang WB.Begitu pula dengan penulis ahli, apa pun bidang
tulisannya. Masih bisa terserang WB.WB bisa menyerang di awal, tengah, maupun
akhir tulisan.
Lalu, apa sebetulnya yang menyebabkan WB? Bagaimana pula
cara mengatasinya?
Bila tidak, bisa jadi WB akan melekat berhari-hari,
berminggu-minggu, bahkan (semoga tidak) berbulan-bulan
Salah satu cara terbaik mengatasi WB adalah dengan mengenali
penyebabnya.Diantara penyebabnya adalah:
1. Mencoba
metode/topik baru dalam menulis
Tak hanya topik baru, metode baru dalam menulis pun bisa
membuat kita terserang WB.
Misal jika kita terbiasa menulis karya tulis ilmiah.
Kemudian diminta membuat puisi. Keduanya tentu memiliki metode penulisan yang
berbeda.
Bagi yang belum terbiasa, tentu akan mengalami kesulitan
saat harus menulisnya.
Pada kasus ini, mempelajari teknik dan banyak berlatih
menulis merupakan solusi terbaik untuk meminimalkan dampak WB.
Atau seperti yang Ibu Bapak tulis, membaca referensi baru
untuk menambah wawasan dan mencari sumber inspirasi menulis.
2. yang bisa menyebabkan WB adalah stres.
Dalam sebuah jurnal berjudul "Stres dan Solusinya dalam
Perspektif Psikologi dan Islam" yang ditulis oleh Admin Admin dan Himma
(2019) disebutkan bahwa stres adalah respon tubuh yang diakibatkan karena
adanya tuntutan dari luar diri individu yang melebihi kemampuan dalam memenuhi
tuntutan untuk mengatasi dan menyelesaikan masalah tersebut.
Jenuh.Pikiran dan hati kita tak bisa diajak kompromi untuk
menulis.pikiran dan hati kita tak bisa diajak kompromi untuk menulis.: Di saat
seperti ini, Ibu Bapak yang menulis healing, jalan-jalan, atau melakukan hobi
lainnya insya Allah bisa segera mengusir WB.Lakukanlah Jeda sejenak dari
aktivitas menulis kita.Tapi jangan kebablasan juga jedanya.: Tetap harus ditarget berapa lama kita butuh merefreshkan
diri 😊
Walaupun stres menjadi salah satu sebab datangnya WB,
sebetulnya menulis pun bisa menjadi salah satu obatnya.
Dalam dunia psikologi, dikenal dengan istilah "Menulis
Ekspresif". Dimana orang-orang deng an kasus tertentu akan diminta untuk
menulis ekspresif. Menuliskan pengalaman traumatisnya, serta 'perasaan' pada
saat atau setelah mengalami hal tersebut. Berbagai penelitian menunjukkan orang
yang menulis ekspresif akan memiliki kesehatan mental yang lebih baik.
3. Terlalu perfeksionis
Artinya kalau nulis
masih mikir-mikir . Tulisannya bakal ada
yang baca nggak. takut dibilang jelek tulisannya sama orang lain, ejaannya udah
bener nggak danlain sebagainya,
Mengaapa hal demikian bisa terjadi ?
Karena bisa jadi,
pemikiran sempurna seperti itu justru yang akan menghambat kita dalam
menghasilkan karya.Sudah pernah nulis artikel. Banyak banget yang baca.
Berikutnya malah fokus gimana supaya banyak yang baca lagi.
Sudah pernah nulis artikel. Banyak banget yang baca.
Berikutnya malah fokus gimana supaya banyak yang baca lagi. Yakinlah bahwa para
penulis hebat pun terkadang masih terus merevisi tulisnnya.
Bila kita ingat-ingat lagi, bukankah beberapa buku sampai
ada yang Edisi 2, 3, 4 dengan keterangan revisi di bagian A, B, C, D. So, tak
sempurna itu manusiawi
Itulah hasil resumi pada malam ini. Semoga bisa bermanfaat dan berguna untuk kalian semua
.
Trus semangat yah bu.. ☺ tulisannya oke bu
BalasHapusBagus bu,,,lengkap
BalasHapusTerima kasih atas resumenya
BalasHapusMantap
BalasHapussangat bermanfaat
BalasHapusMantap yes
BalasHapusresumenya semakin enak dibaca
BalasHapusAyo semngat dan sukses iya Bu
BalasHapuskren resumenya . lengkap dan informatif plus cepat. semangat ya
BalasHapusResume nya bagussss menginspirasi dan mengedukasi
BalasHapusMantap resumenya....
BalasHapus